Diberdayakan oleh Blogger.

followers

Toad Jumping Up and Down
RSS

PENGGOLONGAN GULMA

2.1.1 Pengertian Gulma
Gulma merupakan tumbuhan yang berasal dari spesies liar yang telah lama menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan, atau spesies baru yang telah berkembang sejak timbulnya pertanian. Setiap kali manusia berusaha mengubah salah satu atau seluruh faktor lingkungan alami, seperti pembukaan hutan, pengolahan tanah, pengairan dan sebagainya, maka selalu akan berhadapan dengan masalah baru karena tumbuhnya tumbuhan yang  tidak diinginkan yang merupakan salah satu akibat dari perubahan tersebut.
Berbagai batasan gulma bersifat temporer bergantung pada tempat dan waktu (objektif-subjektif). Beberapa definisi untuk gulma antara lain :
1.      gulma adalah tumbuhan yang tidak sesuai dengan tempatnya
2.      gulma adalah tumbuhan yang tidak dikehendaki
3.      gulma adalah tumbuhan yang bernilai negatif
4.      gulma adalah tumbuhan yang bersaing dengan manusia dalam memanfaatkan lahan
5.      gulma adalah tumbuhan yang tumbuh secara spontan
6.      gulma adalah tumbuhan yang tidak berguna (belum diketahui kegunaannya)
7.      gulma adalah tumbuhan yang tumbuh di tempat yang tidak dikehendaki pada waktu tertentu sehingga kita berusaha memberantas atau mengendalikannya.
Sebagai contoh, eceng gondok (Eichornia crassipes) pada awalnya merupakan tanaman hias, namun dengan berjalannya waktu eceng gondok ini menjadi gulma perairan. Di Rawa Pening gulma eceng gondok hampir menutupi seluruh permukaan perairan.  Mikania cordatapada awalnya juga merupakan tanaman penutup tanah, namun dengan berjalannya waktu menjadi gulma di perkebunan karet. Rumput Guatemala yang merupakan  makanan ternak atau penutup tanah di Indonesia, namun di Malaysia menjadi gulma
2.1.2        Sifat-sifat Gulma secara umum
Gulma merupakan tumbuhan yang mempunyai  sifat dan ciri khas tertentu, yang umumnya berbeda dengan tanaman pokok atau tanaman  budidaya. Sifat sifat dari gulma tersebut antara lain:
1.      Gulma mudah tumbuh pada setiap tempat atau daerah yang berbeda-beda, mulai dari tempat yang miskin nutrisi sampai tempat yang kaya nutrisi.
2.      Gulma dapat bertahan hidup dan tumbuh  pada daerah kering sampai daerah yang lembab bahkan tergenangpun  masih dapat bertahan.
3.      Kemampuan gulma untuk mengadakan regenerasi atau perkembangbiakan memperbanyak diri besar sekali, khususnya pada gulma perennial. Gulma perennial (gulma yang hidupnya menahun) dapat pula menyebar luas dengan cara perkembangbiakan  vegetatif disamping  secara generatif. Luasnya penyebaran gulma disebabkan oleh sifat daun yang dapat bermodifikasi, yaitu tumbuh menjadi tumbuhan baru seperti pada daun Cocor bebek (Calanchoe sp). Demikian juga dengan bagian-bagian tumbuhan gulma yang lain dapat pula tumbuh menjadi individu gulma yang baru, seperti  akar, batang, umbi dan lain sebagainya. Inilah yang memungkinkan gulma unggul dalam persaingan (berkompetisi) dengan tanaman budidaya.
4.      Gulma juga dapat menghasilkan biji dalam jumlah yang sangat banyak, ini pulalah yang memungkinkan gulma cepat berkembang biak. Dalam berkompetisi dengan tanaman budidaya tumbuhan gulma juga ada yang mengeluarkan bau dan rasa yang kurang sedap, bahkan dapat mengeluarkan zat pada sekitar tempat tumbuhnya. Zat itu berbentuk senyawa kimia seperti cairan berupa toksin (racun) yang dapat mengganggu atau menghambat pertumbuhan tanaman lain yang ada disekitar gulma tersebut, (kejadian tersebut dikenal juga dengan peristiwa allelopati).
Gulma dapat dibedakan menjadi  beberapa golongan atau kelompok berdasarkan kepada: bentuk daun, daerah tempat hidup (habitat), daur atau siklus hidup, sifat botani dan morfologi, dan cara perkembangbiakan.

2.1.3 Penggolongan Gulma Berdasarkan Habitat (ekologi)
Berdasarkan habitatnya, gulma digolongkan menjadi dua yaitu gulma obligat dan fakultatif. Gulma obligat yaitu gulma  yang hidup pada tempat yang sudah ada campur tangan manusia, seperti pada daerah pemukiman dan pertanian. Sebagai contoh, gulma babadotan (Ageratum conyzoides) dan gulma ceplukan (Physalis angulata) hidup pada habitat pertanian. Gulma fakultatif adalah gulma yang hidup pada tempat yang sudah ataupun belum ada campur tangan manusia. Sebagai contoh, gulma bawang liar (Allium sp.), pakis-pakisan (Ceratoptoris sp.dan Nephrolepsis sp.
1.      Gulma agrestal atau Segetal (Gulma yang beradaptasi pada lahan pertanian).
      Gulma tanaman perkebunan
      Gulma tanaman pangan
Ex : Ageratum conyzoides
2.      Gulma Ruderal (Gulma yang tumbuh pada tempat ruderal).
Ex : Rel kereta api, pinggiran jalan, pekarangan.
3.      Gulma padang rumput
Semua tumbuhan yang tidak mempunyai nilai gizi, tidak di makan oleh ternak.
2.1.4 Penggolongan Gulma Berdasarkan Sifat Hidup (umur)
Berdasarkan sifat atau umur hidupnya, gulma digolongkan menjadi :
      Gulma semusim (annual),
      Gulma tahunan (perennial),
      Gulma dwitahunan (biannual).
Gulma semusim adalah gulma yang siklus hidupnya tidak lebih dari satu tahun (annual), contohnya gulma gulma babadotan (Ageratum conyzoides). Gulma tahunan adalah gulma yang dapat hidup lebih dari satu tahun hingga beberapa tahun (perennial). Beberapa contoh gulma perennial  adalah  Chromolaena odorata,  Lantana camaradan, Imperata cylindrica. Gulma dwitahunan adalah gulma yang memiliki siklus hidup dua tahun, umumnyaterdapat di daerah temperate, contoh: Cyperus iria.
2.1.5 Penggolongan Gulma Berdasarkan Daerah Asal
Berdasarkan daerah asal, gulma dibedakan menjadi gulma domestik dan gulma eksotik. Gulma domestik adalah gulma asli di  suatu tempat/daerah, contohnya gulma alang-alang (Imperata cylindrica) di Indonesia. Gulma eksotik yaitu gulma yang berasal dari daerah lain,contohnya gulma eceng gondok (Eichhornia crassipes) dan gulma kiambang (Salvinia molesta) berasal dari negara lain.
2.1.6 Penggolongan Gulma Berdasarkan Kesamaan Respon terhadap Herbisida
Berdasarkan kesamaan respon terhadap herbisida, gulma dibedakan menjadi tiga golongan yaitu gulma rumput-rumputan (grasses), gulma berdaun lebar (broadleave), dan gulma teki (sedges). Gulma rumputan atau disebut sebagai gulma berdaun pita merupakan gulma dari kelompok graminae yang memiliki ciri-ciri tulang daun sejajar tulang daun utama, panjang dan lebar daun jelas berbeda. Contoh gulma golongan rumput antara lain Cynodon dactylon, Axonopus compressus,  Paspalum conjugatum, dan masih banyak lagi. Gulma golongan teki merupakan gulma dari famili Cyperaceae dengan ciri  utama penampang batangnya segitiga. Gulma berdaun lebar sebagian besar merupakan dikotil tetapi ada beberapa golongan monokotil, seperti eceng gondok dan lidah buaya.
2.1.7 Penggolongan Gulma Berdasarkan Tempat Tumbuh
Berdasarkan tempat tumbuhnya, gulma digolongkan menjadi gulma darat (terestrial) dan gulma air (aquatic). Gulma terrestrial adalah gulma yang tumbuh di daratan, seperti  Cyperus rotundus. Gulma aquatic adalah gulma yang tumbuh di air/perairan, seperti eceng gondok (Eichornia crassipes), kayu apu (Pistia stratiotes).
2.1.8 Penggolongan Gulma Berdasarkan Sifat Gangguannya (Kompetisinya)
Berdasarkan sifat gangguannya, gulma digolongkan menjadi gulma biasa (common weed) dan gulma ganas (noxius weed). Gulma biasa (common weed) adalah gulma yang menyebabkan gangguan kurang nyata pada tanaman budidaya. Gulma ganas (noxious weed) adalah golongan gulma yang gangguannya nyata. Beberapa ciri gulma ganas antara lain :
·         Menimbulkan kemerosotan hasil secara nyata. Sebagai contoh,  Scirpus supinus  dengan populasi 200/m²  belum menurunkan hasil tanaman padi.  Scirpus maritimus dengan populasi 20/m² telah menurunkan hasil padi secara nyata.
·         cara perbanyakan vegetatif dan ataupun generatif berlangsung cepat.
·         laju pertumbuhan vegetatif sangat tinggi.
·         propagula (alat perkembangbiakannya) mempunyai dormansi yang ekstrim.
·         mampu bertahan terhadap keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan.
Beberapa spesies gulma dapat bermodifikasi tertentu sesuai dengan keadaan lingkungan yang dihadapinya. Contoh gulma  Paspalum vaginatum pada  air tawar habitusnya besar, pada air asin atau keadaan kekurangan air habitusnya kecil. Gulma  Portulaca sp. pada musim hujan daunnya besar, pada musim kering daunnya kecil. Dengan adanya berbagai sifat tersebut pada umumnya gulma ganas sukar dikendalikan.
2.1.9  Penggolongan Gulma Berdasarkan Kelompok Tanaman Budidaya
Berdasarkan jenis tanaman budidaya yang menjadi tempat tumbuhnya, gulma digolongkan menjadi gulma tanaman pangan, gulma tanaman perkebunan, dan gulma tanaman padi sawah. Namun, penggolongan ini kurang jelas. Misalnya gulma  Borreria alata, dijumpai pada lahan tanaman perkebunan, tetapi juga dijumpai pada lahan tanaman pangan.
2.1.10 Penggolongan Gulma Berdasarkan Kondisi (sifat) Lahan Tempat Tumbuh
Berdasarkan sifat lahan tempat tempat tumbuhnya, gulma dapat digolongkan menjadi gulma pada pH tinggi atau pH rendah, gulma pada tanah berlengas tinggi atau rendah, gulma yang tahan padakadar garam tinggi, dan gulma yang tumbuh baik pada tempat terlindung cahaya atau sebaliknya. Sebagai contoh, gulma Imperata cylindrica mampu tumbuh dengan baik pada tanah sangat masam selama kondisi cahaya terbuka penuh. Gulma harendong (Melastoma malabathricum) merupakan indikator gulma di tanah masam. Gulma dari golongan pakis akan tumbuh subur pada areal yang lembab dan ternaungi. Seringkali gulma golongan pakis ini mendominasi areal perkebunan yang telah menghasilkan, karena kondisi ekologinya yang cocok.
2.1.11 Penggolongan Gulma Berdasarkan bentu daun
Penggolongan berdasarkan bentuk daun ini berpatokan atas lebar atau sempitnya daun. Gulma berdaun lebar  yaitu  apabila lebar dari helaian daunnya lebih dari setengah ukuran panjangnya. Helaian daun tersebut dapat berbentuk oval, bulat, segita, lonjong, membulat atau seperti bentuk  ginjal. Pertulangan daun (nervatio) dari golongan ini umumnya bentuk menyirip. Golongan gulma berdaun lebar ini umumnya didominasi oleh kelompok tumbuhan dari klas Dicotyledoneae.
            Sedangkan gulma berdaun sempit yaitu apabila helaian daun atau laminanya berbentuk memanjang dan ukuran lebarnya helaian daun kecil atau sempit. Helaian daun dari golongan ini umumnya terdiri dari kelampok daun yang berbentuk pita, linearis, jarum dan yang berbentuk panjang-panjang. Pertulangan daun dari golongan ini umumnya berbentuk lurus-lurus atau linearis yang umumnya didominasi oleh kelompok tumbuhan dari klas Monocotyledoneae.
            Dengan demikian  berdasarkan bentuk daun ini maka gulma dapat dibagi dua yaitu gulma berdaun lebar dan gulma berdaun sempit.
a.       Gulma berdaun lebar
Tumbuhan ini mempunyai bentuk daun yang lebar dan luas dan umumnya:
·         mempunyai lintasan C3
·          nervatio (pertulangan daun) menyirip
·         dari kelompok  Dicotyledoneae
·         bentuk helaian membulat, bulat, oval, lonjong, segitiga, bentuk ginjal, dll.
Contoh:
·         Amaranthus spinosus L.
·         Ageratum conyzoides (bandotan)
·         Portulaca oleracea
·         Melastoma malabathricum
·         Eupatorium odoratum
·         Euphorbia hirta
·         Centella asiatica
 
b.       Gulma berdaun sempit
Tumbuhan ini mempunyai bentuk daun sempit dan memanjang;
·         mempunyai lintasan C4
·         nervatio (pertulangan daun) linearis atau garis-garis memanjang.
·         dari kelompok monocotyledoneae
·         bentuk daun memanjang seperti pita, jarum, garis dll
 contoh:
·         Leersea hexandra
·         Sprobolus poiretii
·         Cyperus rotundus
·         Imperata cylindrica
2.1.12 Beberapa Manfaat / Kegunaan Gulma

Selain merugikan, beberapa gulma juga memberikan manfaat bagi manusia. Beberapa manfaat yang diperoleh dari tumbuhan gulmaantara lain sebagai bahan penutup tanah dalam bentuk mulsa yang kemudian akanmeningkatkan bahan organik setelah melapuk, mengurangi atau mencegah bahaya erosi, sebagai bahan makanan ternak, sebagai penghasil bahan bakar (biogas, arang), sebagai bahan baku industri/kerajinan (kertas, anyaman), sebagai  media tumbuh jamur merang (gulma air), dan sebagai bahan obat-obatan tradisional. 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar