2.2.1 Reproduksi
gulma
Gulma mampu berkembang biak
secara vegetatif maupun generatif dengan biji yang dihasilkan. Secara
vegetatif antara lain dengan rhizoma, stolon, tuber,bulbus,corn dan runner.
a.
Reproduksi Generatif
Reproduksi generatif pada gulma
dengan melalui spora dan biji, perkembangbiakan secara spora terjadi pada
golongan pakis-pakisan, misalnya pada Cyclosorus aridus. Berdasarkan sifat botaninya gulma digolongkan ke dalam golongan monocotyledone ( berkeping satu), golongan dicotyledone (
berkeping dua). sedangkan
pembiakan melalui biji banyak dilakukan oleh gulma semusim dan beberapa gulma dwi tahunan. Pada kondisi yang tidak menguntungkan biji akan mengalami dormansi yang merupakan
sifat penting untuk mempertahankan dan melestarikan hidup gulma Dalam keadaan
dormansi, biji dapat bertahan untuk jangka waktu yang cukup lama dengan melakukan aktifitas metabolisme yang minimal. Peranan biji khususnya gulma semusim, biji berperan penting
dalam kaitannya dengan keberhasilan usaha-usaha
pencegahan dan pengendalian.
Biji gulma akan berkecambah apabila
faktor pertumbuhan seperti air, gas, temperatur dan cahaya terpenuhi. Air
diperlukan menjalankan aktifitas metabolisme dan perkembangan
sel tumbuhan. Demikan juga dengan gas, temperatur dan cahaya memegang peranan
penting dalam memacu aktifitas metabolisme. aktifitas
suatu gulma.
Gulma akan berkembang dengan cepat
apabila faktor seperti cahaya, unsur hara, air, gas dan tempat hidup
dapat dipenuhi secara maksimal. Didalam suatu ekosistem gulma tidak hidup
secara tunggal, melainkan hidup bersama-sama dengan tumbuhan lain
atau tanaman lain, sehingga untuk melakukan faktor tersebut
harus melakukan persaingan. Persaingan akan terjadi bila timbul interaksi
antara lebih dari satu tumbuhan. Interaksi adalah peristiwa saling tindak
antar tumbuhan tersebut.
Fungsi biji gulma adalah sebagai
berikut :
·
Perbanyakan generatif
·
Sebagai alat pemencaran
·
Sebagai alat perlindungan pada keadaan yang tidak
menguntungkan untuk berkecambah
·
Sebagai sumber makanan sementara bagi lembaga
·
Sebagai sumber untuk pemindahan sifat keturan kepada
generasi berikutnya
b.
Reproduksi Vegetatif
Perbanyakan vegetatif ialah prinsip
perkembangbiakan bagi sebagian besar gulma tahunan. Gulma yang memperbanyak
diri secara vegetatif sulit untuk dikendalikan karena banyak memiliki organ
vegetatif dorman di dalam tanah.Seperti juga perbanyakan sexual,perbanyakan
secara vegetatif dapat dimulai selama fase pertumbuhan awal tanaman.
Selambat-lambatnya tiga minggu setelah umbi.
Beberapa bentuk organ vegetatif yang
banyak ditemukan dalam perbanyakan jenis-jenis gulma menahun:
·
Rhizoma (Rimpang)
Batang beserta daunnya yang terdapat
di dalam tanah bercabang-cabang dan tumbuh mendatar,dan dari ujungnya dapat
tumbuh tunas yang mucul di atas tanah dan dapat merupakan tumbuhan baru.
Rimpang di samping merupakan alat perkembiakan juga merupakan tempat penimbunan
zat makanan cadangan.dan termasuk batang berbentuk tabung, mempunyai buku,
ruas, tumbuh menjalar di bawah permukaan tanah. Contoh: Alang-alang (Imperata cylindrica),Imperata cylindrica (ilalang), Rumput
kakawatan (Cynodon dactylon).
·
Stolon
Batang yang menjalar di atas
permukaan tanah yang setiap nodia dapat membentuk akar dan tunas untuk
membentuk individu baru, dan mempunyai ciri-ciri seperti Batang
silindris, mempunyai buku dan ruas; menjalar di permukaan tanah. Pada beberapa jenis gulma, stolon menjalar di permukaan air, misalnya :Cynodon
dactylon , Digitaria adcendens ,Axonopus
compressus ab, Eichornia crassipes.
·
Runner
Stolon yang internodianya sangat
panjang membentuk tunas pada ujung.Batang yang tumbuh di ketiak daun pada dasar
tajuk dan menjalar dipermukaan tanah. Contoh: Tapak limau (Elephantopus
scaber) dan Eichornia crassipes
·
Umbi batang
Pangkal batang
yang membengkak dan mempunyai mata tunas. Contoh: Caladium sp.
·
Umbi akar
Ujung dari
rhizoma yang membengkak dan merupakan cadangan makanan serta mempunyai tunas
ujung. Contoh:Cyperus rotundus dan Cyperus
esculentus
·
Umbi lapis ( Bulbus)
Umbi ini memperlihatkan susunan yang
berlapsi-lapis,yaitu terdiri atas daun-daun yang telah menjadi tebal ,lunak,
dan berdaging,merupakan bagian umbi yang menyimpan zat makanan
cadangan,sedangkan batangnya sendiri hanya merupakan bagian yang kecil pada
bagian bawah umbi lapis itu,di antara lapisan tersebut terdapat tunas yang
dapat tumbuh, atau Batang yang memendek, mempunyai lapisan-lapisan berdaging.
Misalnya: Allium veneale ( bawang –bawangan).
·
Corn
Batang yang gemuk, pendek berdaging dan
terdapat dalam tanah yang dilapisi daun yang mereduksi menjadi sisik dan
terdapat tunas yang tumbuh,misalnya : Ranumculus bulbasus. Beberapa
jenis gulma menahun mempunyai lebih dari satu organ perbanyakan
vegetatif.
Contoh: Cynodon dactylon (stolon dan
rhizoma) dan Cyperus rotundus (rhizome dan umbi) Areal
pertanian yang didominasi oleh gulma perennial yang mempunyai organ
perbanyakan vegetatif relatif lebih sulit untuk dikendalikan. Faktor yang mempengaruhi umur dan daya tahan hidup organ perbanyakan
vegetatif:
1.
Kedalaman
·
Pada Sorghum
halepense, hanya pada kedalaman 20 cm Rhizomanya masih bertahan hidup,
pada kedalaman kurang dari ini semua mati akibat suhu rendah dimusim dingin.
·
Pada Agropyron
repens dan Cyperus esculentus kedalaman lebih dari
2.0 – 2.5 cm berpengaruh nyata terhadap peningkatan daya tahan hidupnya.
2.
Temperatur
·
Pada suhu -4oC
semua umbi Cyperus esculentus masih dapat bertahan hidup pada
-10oC semuanya mati.
3.
Kekeringan
·
Organ
perbanyakan vegetatif lebih peka terhadap kekeringan dibandingkan dengan organ
generatif.
·
Pada Sorghum halapense pengeringan
hingga kandungan air tinggal 40% dapat mematikan semua rhizoma.
2.2.2 Peranan
Reproduksi Vegetatif
a. Berperan penting dalam penyebaran dan perbanyakan jenis-jenis gulma menahun
tanpa adanya proses pembungaan.
b. Jenis-jenis gulma yang mempunyai organ perbanyakan vegetatif mampu bertahan
diri terhadap adanya gangguan yang berulang-ulang yang menghambat pembungaan,
pembentukan biji, dan pemencarannya. Imperata cylindrica, Cyperus
rotundus, dan Eichornia crassipes adalah jenis gulma berbahaya yang
dominan di negara tropis.
2.2.3
Penyebaran
gulma
Penyebaran gulma dari tempat satu ke tempat yang lain dapat terjadi melalui
aktivitas sendiri, dengan bantuan alam, maupun dengan bantuan makhluk hidup.
1.
Aktivitas atau kekuatan sendiri (Autochory)
·
Letusan/ledakan buah, buah masak dan terlempar keluar.
Contoh : Euphorbia geniculta, Impatien
balsamina.
·
Polong tua pecah. Contoh : Calopogonium
mucunoide, Crotalaria incana, C. retusa (Leguminoceae).
2.
Bantuan alam
·
Anemochory (angin)
Biji dilengkapi kabu-kabu
atau parasut
- Imperata
cylindrica
-
Chromolaena odorata
- Erectites valerianifolia
- Erigeron sumatrensis
·
Hydrochory (air)
a. Biji tipis dan ringan
- Limnocharis flava
b. Fragmentasi batang
- Salvinia molesta
- Pistia
stratiotes
3.
Bantuan makhluk hidup
·
Hewan mamalia, biji gulma yang menempel pada bagian luar tubuh binatang
dapat menyebarkan gulma yang disebut Epizooctory. Misalnya : Themeda
arguens, Tryumphyta laputa.
·
Burung, burung yang makan bagian biji yangberlendir menyebabkan
terangkutnya biji.
Ø Manusia, manusia sengaja
membawa gulma karena adanya keperluan lain, misalnya karena indahnya bunga
dimaksud untuk tanaman hias.
0 komentar:
Posting Komentar